Fitur

Perhatikan Hal Berikut Sebelum Transaksi dan Topup E-money Anda

Sejak kehadiran e-money pada tahun 2009, masyarakat mulai membiasakan diri untuk beralih dari uang tunai ke uang elektronik. Karena tren tersebut, maka tak heran pertumbuhan transaksi nontunai uang elektronik tahun 2020 mencapai 172,87% menurut data BI. Sebuah angka yang fantastis mengingat di tahun 2020, ekonomi Indonesia melemah karena pandemi.

Beragam transaksi dan topup e-money yang dilakukan masyarakat tak lepas dari jenis-jenis uang elektronik yang digunakan. Jika dilihat dari media penyimpanannya, uang elektronik atau e-money memiliki dua jenis, yaitu card based (chip) dan server based.

Adapun contoh e-money card based seperti e-money dari Bank Mandiri, Flazz dari Bank BCA, Tap Cash dari Bank BNI, dan Brizzi dari Bank BRI. Sedangkan e money server based seperti GoPay, OVO, LinkAja, DANA, Sakuku, dan lainnya.

Untuk penyedia e-money server based dilengkapi dengan fitur pembayaran QR code yang kini sudah menggunakan standar nasional dari Bank Indonesia (QRIS) sehingga transaksi dan topup e-money lebih cepat juga aman. Walaupun mungkin Anda sudah mengetahui perbedaan Uang Tunai & Uang digital, Masyarakat yang berada dilapis kedua pun sudah mulai menggunakan uang elektronik.

Banyak negara yang sudah mempersiapkan kemajuan ekonomi dan perkembangan dunia uang digital, salah satunya ialah negara Swedia, banyak warga Swedia yang sehari-harinya melakukan transaksi dengan uang digital. Fenomena ini dikenal dengan sebutan cashless sociaty.

Karena penggunaan uang elektronik kini sudah menjadi salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat, transaksi dan isi saldo deposit topup e-money bukanlah menjadi kebiasaan baru. Walau sudah biasa, namun ternyata ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum Anda mulai transaksi atau topup e-money.

Apa saja kira-kira? Yuk simak rangkuman singkatnya dibawah ini:

1. Teknologi dan infrastruktur.

Apapun jenis e-money dan transaksi yang Anda lakukan, semuanya bergantung pada teknologi dan infrastruktur yang tersedia. Walau canggih, masalah teknologi yang mungkin muncul saat transaksi e-money, bisa saja server error/down atau mati listrik. Kemungkinan yang harus diwaspadai adalah transaksi batal, namun saldo sudah terpotong server.

ads
ads

Ketika hal ini terjadi, Anda bisa menghubungi merchant terkait untuk e-money card based, atau pihak penerbit untuk e-money server based. Tiap transaksi atau topup e-money pasti membutuhkan jaringan koneksi internet yang memadai. Karena jika koneksi internetnya tidak stabil, proses tersebut tidak dapat dilakukan. Untuk e-money server based, dibutuhkan smartphone yang kompatibel untuk melakukan transaksi dengan metode QR Code.

2. Sistem Keamanan.

Urusan uang, keamanan adalah hal utama yang perlu diperhatikan. Untuk penggunaan e-money card based, hindari pemindah tanganan kartu. Ingat, transaksi menggunakan e-money card based tidak menggunakan PIN untuk melakukan transaksi. Jadi simpan dengan baik kartu e-money Anda, karena walau kartu hilang atau rusak, saldo di dalamnya juga tidak bisa diselamatkan.

Sedangkan untuk e-money server based, tantangan keamanannya adalah cybercrime. Untuk menggunakan e-money server based, membutuhkan identitas pengguna atau kartu pengenal (KTP). Jika jatuh ke orang yang salah, data pribadi ini bisa digunakan untuk pencurian uang dan penyalahgunaan data. Maka kini sistem keamanan semakin diperketat dengan adanya PIN dan OTP (One Time Password) yang bersifat rahasia agar tidak mudah diretas.

3. Budget penggunaan e money

Jika dilihat dari pola pemakaian, e money card based biasanya lebih sering digunakan untuk pembayaran transportasi seperti KRL, tol, MRT, LRT, dan parkir kendaraan. Karena jumlahnya yang kecil, maka perkiraan budget untuk topup e money card based jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan e money server based.

Pada e money server based, cenderung membuat penggunanya lebih konsumtif karena merasa tidak mengeluarkan uang saat transaksi. Banyaknya promo diskon dan cashback ketika berbelanja mendorong pengguna untuk membeli lebih banyak karena merasa harganya lebih murah. Maka tak bisa dipungkiri, topup e money server based akan jauh lebih besar budgetnya.

Topup e money mudah diaplikasi PPOB resmi Lunasin

Nah setelah Anda membaca rangkuman diatas, sebetulnya penggunaan uang elektronik banyak menguntungkan dan sangatlah praktis. Berbicara tentang praktis, jangan sampai Anda malah kesusahan dalam melakukan topup uang digital ya.

Download saja aplikasi Lunasin di handphone Anda. Aplikasi PPOB resmi lunasin memiliki fitur produk topup e money. Caranya pun sangtlah mudah, dan murah juga. Penasaran mekanismenya seperti apa, klik artikel mengenai memilih dan mendaftar PPOB resmi Lunasin disini ya.

---------

Dapatkan informasi terbaru LUNASIN hanya di akun media sosial resmi di Instagram, Facebook, Twitter, Youtube Channel dan Linkedin!

Leave a comment