Panduan

Cashless Society: 3 Negara yang Terbiasa Top Up E-money

Saat ini, dunia memang tengah dipersiapkan untuk menjadi cashless society. Memang tidak mudah meninggalkan uang tunai. Apalagi untuk mengganti kebiasaan mengisi dompet penuh uang kertas menjadi topup e-money.

Tetapi apakah Anda sebenarnya sudah tahu dengan istilah cashless society? Istilah ini dimaksudkan sebagai keadaan suatu negara yang sudah tidak menggunakan uang tunai lagi untuk transaksi sehari-hari. Jadi cashless society hanya mengandalkan uang elektronik atau digital saja.

Di Indonesia sendiri mungkin masih terlalu sulit dan masih banyak masyarakat kita tidak mengetahui mengenai perbedaan Uang Tunai & Uang digital.  Maka dari itu, Indonesia akan sedikit tertinggal dari Negara-negara lain di dunia.

Tapi ternyata sudah ada beberapa negara yang menuju cashless society. Beberapa ahli pun berspekulasi bahwa cashless society akan dimulai pada tahun 2022.

Spekulasi para ahli tersebut dikarenakan sudah ada tiga negara di dunia yang menuju cashless society. Apa saja? Simak di bawah ini, ya!

Swedia

Swedia disebut-sebut sebagai negara dengan penerapan cashless society terbesar di dunia. 85% warga negara memiliki akses perbankan online dan hanya 2% transaksi berbasis tunai. Ada banyak alasan mengapa Swedia menjadi “negara non tunai”. Hal itu dikarenakan Swedia memiliki aplikasi pembayaran Swish yang digunakan oleh 50% warga negara. Namun alasan terbesarnya adalah karena toko-toko tidak menerima uang tunai saat transaksi. Sejauh ini hanya 20% transaksi di toko-toko yang hanya menggunakan uang tunai.

Cina

Negara lainnya yang menerapkan cashless society adalah Cina. Pasar negara ini didominasi oleh Alipay yang dimiliki oleh Alibaba. Walau dinilai cashless, Cina belum mengimplementasi pembayaran melalui kartu kredit. Jadi warganya menggunakan pembayaran dengan QR code dari smartphone masing-masing.

ads
ads

Inggris

Di Inggris, kartu kredit, pembayaran online, dan pembayaran tanpa kontak langsung telah menggantikan uang tunai. Uang tunai tidak lagi digunakan di transportasi umum dan ATM pun jumlahnya cukup terbatas.

Bagaimana dengan Indonesia?

Saat ini mungkin Indonesia sedang merangkak perlahan untuk menuju cashless society. Pasalnya masih sangat banyak tempat yang belum mendukung keberadaan uang elektronik sebagai alat pembayaran. Apalagi di desa-desa terpencil yang sinyal koneksi internetnya masih sulit.

Namun pemerintah masih terus mencoba agar warga negara terbiasa dengan e-money atau uang elektronik. Salah satunya adalah wajib membayar tarif tol dengan e-money. Tanpa adanya e-money, Anda tidak bisa menggunakan tol. Tanpa adanya saldo e-money, Anda tetap tidak bisa menggunakan tol. Maka ada baiknya Anda selalu topup uang digital mu sebelum menggunakan kartunya. Jika biasanya Anda pergi ke minimarket untuk topup saldo e-money Anda, kini tak perlu lagi dengan hadirnya aplikasi Lunasin di smartphone.

Lunasin memberikan kemudahan bagi Anda untuk top up e-money apapun seperti GoPay, OVO, LinkAja, DANA, hingga Mandiri e-toll. Caranya cukup simpel, kok. Pastikan ada deposit saldo di akun Lunasin Anda. Lalu klik e-Money, pilih dompet digital, isi nominal yang akan Anda top up, dan klik Cek Tagihan. Secara otomatis dan singkat akan langsung terisi. Masih bingung? Langsung saja daftar dan dapatkan aneka kemudahannya!

---------

Dapatkan informasi terbaru LUNASIN hanya di akun media sosial resmi di Instagram, Facebook, Twitter, Youtube Channel dan Linkedin!

Leave a comment